Adaptasi film animasi ke live-action atau versi modern berbasis CGI semakin populer di industri perfilman. Dengan kemajuan teknologi, rumah produksi berlomba-lomba menghidupkan kembali kisah-kisah klasik dalam format yang lebih nyata. Namun, tidak semua adaptasi berhasil memenuhi ekspektasi penonton. Berikut ini adalah daftar beberapa film yang diadaptasi dari film animasi, beserta analisis mengenai mana yang terbaik.

1. Beauty and the Beast (2017)
Disney membawa kembali kisah klasik ini dengan Emma Watson sebagai Belle dan Dan Stevens sebagai Beast. Film ini mempertahankan banyak elemen dari animasi tahun 1991, termasuk lagu-lagu ikoniknya. Meskipun menerima pujian atas visualnya yang indah dan penampilan Watson, beberapa penggemar merasa CGI Beast kurang natural. Namun, keberhasilan film ini secara komersial dengan pendapatan lebih dari $1 miliar menunjukkan daya tariknya yang kuat.
Selain itu, film ini menambahkan beberapa elemen cerita baru yang memberikan lebih banyak kedalaman pada karakter Belle dan Beast. Lagu-lagu tambahan seperti “Evermore” juga mendapat apresiasi. Dengan kostum, desain produksi, dan efek visual yang mengesankan, film ini tetap menjadi salah satu adaptasi yang cukup berkesan.
2. Aladdin (2019)
Disutradarai oleh Guy Ritchie, adaptasi live-action Aladdin menampilkan Will Smith sebagai Genie. Film ini berusaha memberikan nuansa baru dengan menambah lagu serta memperluas karakter Jasmine. Meskipun ada kritik terhadap akting dan CGI Genie yang awalnya dianggap aneh, film ini tetap menjadi hit di box office dengan pendapatan lebih dari $1 miliar.
Salah satu kelebihan film ini adalah upaya untuk membuat karakter Jasmine lebih kuat dan mandiri dibandingkan dengan versi animasinya. Lagu baru berjudul “Speechless” yang dinyanyikan oleh Naomi Scott menambah dimensi karakter ini. Walaupun beberapa perubahan cerita mendapatkan reaksi campuran, Aladdin tetap menjadi tontonan yang menghibur.
3. The Lion King (2019)
Berbeda dengan yang lain, “live-action” The Lion King sebenarnya lebih mirip film animasi photorealistic karena seluruh karakternya dibuat dengan CGI. Film ini mengadaptasi hampir setiap adegan dari versi animasi 1994. Meskipun mendapat pujian atas visualnya yang luar biasa, film ini dikritik karena kurangnya ekspresi emosional pada karakter.
Banyak penggemar merasa bahwa ekspresi yang lebih terbatas pada hewan photorealistic membuat film ini kurang menyentuh secara emosional dibandingkan dengan versi animasi. Namun, secara komersial film ini tetap sukses besar dengan pendapatan mencapai $1,6 miliar, menjadikannya salah satu film terlaris sepanjang masa.
4. Mulan (2020)
Disney mencoba pendekatan yang lebih realistis dalam adaptasi Mulan dengan menghilangkan elemen fantasi seperti Mushu dan lagu-lagu musikal. Film ini mendapatkan respons beragam; beberapa memuji pengambilan gambar dan tema feminisnya, tetapi yang lain mengkritik kurangnya nuansa emosional serta perbedaan besar dari versi animasi 1998.
Sayangnya, film ini juga menghadapi kontroversi di berbagai aspek, mulai dari casting hingga dukungan produksi terhadap lokasi syuting yang kontroversial. Faktor-faktor ini membuat Mulan kurang sukses dibandingkan adaptasi live-action Disney lainnya.
5. Cinderella (2015)
Disutradarai oleh Kenneth Branagh, Cinderella adalah salah satu adaptasi live-action Disney yang paling dihargai. Dengan Lily James sebagai Cinderella dan Cate Blanchett sebagai ibu tiri, film ini mempertahankan inti cerita klasiknya sambil menambahkan kedalaman karakter. Visualnya yang memukau dan akting yang kuat menjadikannya salah satu adaptasi terbaik.
Cinderella mendapatkan pujian karena tetap mempertahankan unsur klasik tanpa terasa kaku atau berlebihan. Pengembangan hubungan antara Cinderella dan ibu tirinya juga membuat film ini terasa lebih emosional dan berkesan.
6. Dumbo (2019)
Sutradara Tim Burton mencoba memberikan sentuhan baru pada kisah Dumbo, menambahkan elemen manusia yang lebih kompleks dibandingkan versi animasinya. Meskipun mendapat pujian atas gaya visual Burton, film ini kurang sukses dibandingkan adaptasi lainnya karena cerita yang dianggap kurang kuat.
Dumbo tetap memiliki daya tarik visual yang khas dengan sinematografi yang menawan. Namun, perubahan besar dalam alur cerita membuat film ini kurang berkesan dibandingkan dengan adaptasi lainnya.
7. The Jungle Book (2016)
Salah satu adaptasi live-action yang paling sukses secara kritis dan komersial, The Jungle Book menggabungkan live-action dengan CGI yang luar biasa. Disutradarai oleh Jon Favreau, film ini dipuji karena animasinya yang realistis serta alur cerita yang tetap setia pada sumber aslinya.
Film ini berhasil menampilkan Mowgli yang diperankan oleh Neel Sethi dengan sangat baik, serta karakter-karakter CGI yang tampak hidup. Dengan jalan cerita yang lebih matang dibandingkan versi animasi, The Jungle Book menjadi salah satu adaptasi yang sangat dihargai.
Mana yang Terbaik?

Dari semua adaptasi di atas, “The Jungle Book” (2016) dan “Cinderella” (2015) sering dianggap sebagai yang terbaik. The Jungle Book menawarkan visual luar biasa dengan storytelling yang tetap menarik, sementara Cinderella memberikan kedalaman emosional tanpa menghilangkan pesona kisah aslinya.
Pilihan terbaik tentu subjektif dan tergantung preferensi penonton. Beberapa mungkin lebih menikmati keajaiban klasik seperti Beauty and the Beast, sementara yang lain mengapresiasi pendekatan realistis Mulan. Sementara itu, Aladdin dan The Lion King tetap menjadi tontonan yang menyenangkan dengan skala produksi yang besar.
Kesuksesan adaptasi live-action tidak hanya diukur dari box office, tetapi juga dari bagaimana film tersebut berhasil menangkap esensi dari animasi aslinya. Dengan semakin banyaknya film animasi yang diadaptasi, akan menarik untuk melihat bagaimana rumah produksi mengembangkan cerita klasik ke format yang lebih modern di masa depan.
Bagaimana menurut Anda? Mana film adaptasi terbaik versi Anda?